Pekanbaru – Ratusan pengunjuk rasa dari Cipayung Plus Pekanbaru mendatangi Gedung DPRD Provinsi Riau untuk menyampaikan penolakan terhadap kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Selasa (6/9/2022).
Cipayung Plus Pekanbaru ini terdiri dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim (KAMMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Perhimpunan Mahasiswa Khatolik Republik Indonesia (PMKRI), Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (HIMAPERSIS), dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI).
Ratusan pengunjuk rasa tersebut terlihat membawa spanduk yang bertuliskan kalimat-kalimat penolakan atas kenaikan harga BBM.
Mengetahui hal tersebut, Anggota Komisi I DPRD Provinsi Riau Mardianto Manan turun langsung menemui ratusan pengunjuk rasa dari Cipayung Plus Pekanbaru tersebut.
Kenaikan harga BBM bersubsidi ini dinilai tidak rasional karena keadaan ekonomi masyarakat masih terpuruk akibat pandemi covid-19.
Terdapat beberapa tuntutan yang disampaikan oleh Cipayung Plus Pekanbaru kepada DPRD Provinsi Riau agar dapat segera ditindaklanjuti oleh pemerintah pusat.
Pertama, menuntut Pemerintah RI mencabut kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi. Kedua, menuntut Pemerintah RI menjamin ketersediaan BBM secara berkelanjutan. Menuntut Pemerintah RI menjamin pendistribusian BBM bersubsidi tepat sasaran. Ketiga, mendesak Pemerintah RI untuk memberantas mafia migas. Keempat, mendesak pemerintah RI untuk menunda Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tidak berdampak langsung bagi masyarakat dan dialihkan ke anggaran subsidi BBM.
Tuntutan tersebut diterima dan ditandatangani oleh Mardianto Manan. Aspirasi mahasiswa Cipayung Plus Pekanbaru akan ditindaklanjuti hingga sampai ke pemerintah pusat.
Cipayung Plus Pekanbaru sepakat jika belum ada tindaklanjut dalam waktu 7×24 jam, massa aksi Cipayung Plus Pekanbaru akan kembali melakukan aksi unjuk rasa.