Pansus RUED Melakukan Kunker Dalam Rangka Studi Banding Ke PT. Kawasan Industri Dumai

Dumai – Pansus Rencana Umum Energi Eaerah (RUED) Provinsi Riau tahun 2020-2050 DPRD Provinsi Riau, melakukan kunjungan kerja dalam rangka studi banding ke PT. Kawasan Industri Dumai , Sabtu (03/07/2021).

Dalam kunjungan yang dipimpin Wakil Ketua Pansus Nurzafri, didampingi anggota Pansus Amyurlis, Almainis, dan Arnita Sari, diterima Business UMT Head Rachmadsyah dan beberapa staff lainnya.

Nurzafri mengungkapkan, kunjungan tersebut untuk mengetahui PT. Wilmar Bioenergi Indonesi dan perushaan yang bekerjasama hingga kini bergerak dibagian apa saja serta pemasukan pembangkit listriknya dengan apa.

Lebih lanjut Arnita Sari menanyakan tentang tenaga kerja lokas atau masyarakat Dumai yang saat ini bekerja di PT. Wilmar.

“Tugas kami di Riau ini untuk membantu dan mensejahterahkan rakyat kami untuk itu coba diberikan kesempatan kepada masyarkat sekitar untuk bekerja”

Hal serupa juga diungkapkan Amyurlis, menurutnya prediksi pemasukan energi dalam 25 tahun kedepan susah diperkirakan, untuk itu dia menanyakan tentang ide perusahan pembangkit listrik kedepannya.

Menanggapi hal itu, Rachmadsyah mengakui hingga saat ini di PT. Wilmar Grub ada beberapa Perusahaan yang bekerjasama seperti PT. Bukara, PT. Samatar (Gas), PLN dan PGN dan masih ada beberapa perusahaan lainnya.

“PT Wilmar Bioenergi Indonesia sampai saat ini semua tenar yang berada di kawasan ini sesuai dengan regulasi yang ditetapkan baik dari perusahan yang menciptkan sumber daya energi sendiri seperti gas, limbah, tongkang, batubara dll. Jika memerlukan bantuan energi dari PLN itu secara langsung sudah bekerjasama dengan PLN terserbut. 2 tahun terakhir kami sudah melakukan setting energi yang mana untuk menghemat energi-energi yang lain seperti energi gas,air, uwap, energi sinar matahari tapi untuk pembangkit energi listrik dari sinar matahari ini tidak seluruh kawasan yang terpenuhi dikarenakan alokasi yang cukup besar dan tidak dapat terjangkau,” tuturnya.

Mengenai berapa persen masyarakat dumai yang bekerja di perusahaan, Rachmadsyah memastikan sebesar 88 % orang dumai bekerja di PT Wilmar ini. Sementara untuk pembangkit kedepannya, perusahaan akan mencoba dengan memanfaatkan gelombang laut yang diprediksi dapat menimbulkan energi listik, dan saat ini masih memilik uap air untuk meningkatkan energi cadangan.

Diakhir kegiatan, Almainis berharap perusahaan mampu membantu listrik masyarakat yang berada di sekitar perusahaan.

“Jika suatu saat listrik masrakat sekitar tidak hidup sebaiknya ada keikut sertaan PT Wilmar untuk membagi pemasokan listrik ke masyarakat-masyarakat sekitar agar masyarakat terbantu,” tutur Almainis

error: Content is protected !!
Scroll to Top