Padang – Komisi V DPRD Riau melakukan kunjungan observasi ke Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), tentang penanganan pencegahan Covid-19, Selasa (25/5/2021).
Kunjungan yang dipimpin oleh ketua komisi V DPRD Riau Edy M Yatim turut dihadiri Wakil Ketua DPRD Riau Agung nugroho serta anggota komisi V seperti Makmun Solihin, Sulastri, Mira Roza, Arnitasari, Marwan Yohanis, Abu khoiri, Sunaryo dan Zulkifli Indra. Dan kunjungan tersebut disambut oleh Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumbar Donizar dan Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Arry Yuswandi.
Dalam diskusi, Edy M Yatim menanyakan tentang penanganan pencegahan Covid-19 terutama di riau yang saat ini terus mengalami peningkatan tajam dibanding provinsi-peovinsi lainnya.
“Pada hari ini bersama teman-teman dari Komisi Kami ingin berkunjung ke Sumbar ke DPRD Sumbar untuk belajar terkait dengan Pansus yang akan yang sedang berjalan. Ya sudah selesai ini yang akan kita mintakan. Bagaimana pengendalian apakah mungkin gugus tugas yang ada di Sumbar secara berkala dan melaporkan kegiatan secara kepada DPRD sebagai lembaga pengawas atau seperti apa,” terang Edy M Yatim.
Menanggapi hal itu, Arry Yuswandi menjelaskan jika saat ini memiliki Sumbar Unggul dalam 3T (testing-testing dan treatment) kita punya laboratorium, pusat terpadu di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas itu kapasitas perusahaannya terus ditingkatkan di 2020.
“Kita sehari itu periksa 5000 sampel kiriman seluruh kabupaten/kota dan 2020, Sumbar kasusnya selalu masuk 10 besar karena memang kita masih melakukan pemeriksaa. 2021 kita masih tergolong yang cukup, masih juga melakukan pemeriksaan cuma bedanya adalah 2020 itu kita ada PSBB kemudian kita di 2021 kondisinya berbeda tidak lagi PSBB yang ada adalah PPKN mikro informasi yang perlu kami sampaikan Sumbar hari ini itu positif rata-rata sejak awal itu adalah sampai sekarang kondisi 9,3% kalau standar Who kan kecil dari 5% kemudian kalau bicara zonasi dengan pendekatan 15 indikator untuk mengukur kondisi Covid-19 di Sumbar, kita zonasinya oren resikonya sedang kemudian tingkat kesembuhan kita yang sempat teratas di nasional Sampai angka 95%,” tutupnya.