Pekanbaru – Ketua DPRD Provinsi Riau Yulisman melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau, di Ruang Rapat Pimpinan DPRD Provinsi Riau, Selasa (16/03/2021)
RDP yang dipimpin oleh Yulisman, diikuti oleh Dewan Pertimbangan (Wantim) MUI Riau yakni Ketua Umum Ilyas Husti, Sekteraris Umum Abu Nawas, Bendahara Umum Sri Murhayati, Ketua Azwir Alimuddin, Ketua Sunaimi, beserta jajaran MUI Riau.
Ketua Umum MUI Riau Ilyas Husti, meminta pendapat Ketua DPRD Provinsi Riau terkait persoalan Bank Syariah yang hendak berlangsung di Provinsi Riau, selain itu juga menanyakan tentang destinasi wisata halal serta perihal masyarakat yang kurang mampu di Provinsi Riau.
Menjelaskan hal itu, Ketua DPRD Provinsi Riau Yulisman mengatakan saat ini informasi tentang konverensi dari Bank konvensional ke Bank Syariah masih perlu sosialisasi kepada masyarakat, selain untuk memperoleh persetuju akan hal ini, Bank Syariah nantinya juga lebih mudah penggunanya dibanding Bank konvensional.
Terkait destinasi wisata halal, Provinsi Riau aka nada jalan tol yang nantinya menjadi jalan lintas antar provinsi yang potensi besar bagi Riau, terutama untuk wisata. “Untuk sekarang, kabupaten dan Dinas Kebudayaan Provinsi Riau sedang mencari destinasi/ zona yang bagus tentunya kota juga memiliki semangat yang sama akan hal ini,” ujar Yulisman.
Sementara kesejehtaraan masyarakat, Provinsi Riau melalui badan-badan idependen sedang mencari cara untuk mengatasi hal tersebut. “Banyak yang mengatakan bahwa Riau ini kaya, terlebih dalam aset – aset yang dimiliki oleh Provinsi Riau, namun aset tersebut bukanlah milik masyarakat nan kurang mampu ini, oleh sebab itu badan – badan idependen sedang melakukan cara agar persoalan ini bisa diatasi,” tuturnya.
Usai mendapat jawaban dari Ketua DPRD Provinsi Riau, Sekretaris Umum MUI Provinsi Riau, Abu Nawas menanyakan Dana APBD yang dianggarkan untuk MUI Riau.
Menanggapi hal itu, Yulisman mengaku akan mendukung kinerja MUI sehingga penambahan anggaran jika dibutuhkan akan dilakukan mengingat tugas MUI yang sangat penting.
“Anggaran yang dialokasikan pada MUI Riau akan kami jaga, kalau dirasa kekurangan, kami akan menambah anggaran tersebut dikarenakan kami akan selalu mendukung Kinerja MUI Riau, yang terpenting komunikasi jika ada permasalahan terkait hal ini, jika bangunan rusak, anggarannya masih bisa dilakukan tahun depan, namun untuk perihal agama ini bagaimana caranya ditunda – tunda, tentunya itu tidak bisa dilakukan,” tutupnya.