Pekanbaru – Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Riau Karmila Sari, menjadi narasumber dalam acara Lokakarya Nasional Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Riau, di Gedung Dharma Wanita Provinsi Riau, Senin (6/5/2024).
Turut hadir dalam kegiatan ini, Anggota DPD RI Misharti, Staf Ahli Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI I Gusti Agung Putri Astrid Kartika, serta seluruh Anggota BEM yang hadir dalam kegiatan ini.
Dalam kesempatan ini, Karmila Sari menjelaskan terkait pergerakan perempuan dalam berpolitik. Karmila menyebut, pentingnya keterwakilan perempuan dalam politik akan menjadi bagian dari perjuangan untuk mencapai keterwakilan yang lebih adil dan inklusif di parlemen Indonesia.
Sementara itu, lanjut Karmila, perjuangan terpenuhinya 30 persen perempuan yang menduduki kursi legislatif sebenarnya memiliki sejumlah tujuan murni, selain agar hak-hak perempuan diperhatikan terutama hak perempuan dalam bidang politik sebagai warganegara yang juga punya hak yang sama dengan kaum pria.
Meskipun ada banyak regulasi yang mendukung keterwakilan perempuan dalam politik, kata Karmila, masih terdapat kesenjangan yang signifikan. Keterwakilan perempuan dalam parlemen, tenaga kerja profesional, dan kepemimpinan masih jauh dari ideal. Meskipun terjadi tren peningkatan kesetaraan gender, peningkatan ini belum mencapai tingkat yang memadai.
“Meski keterwakilan perempuan di parlemen telah meningkat, masih ada pekerjaan yang harus dilakukan,” ujarnya.
Diakhir acara, dilaksanakan launching buku Revolusi Etika Suara Perempuan UNRI Dalam Pergerakan Transformasi Moral Bangsa.