RDP Komisi V DPRD Riau dengan Dispora Riau terkait Program Kegiatan Dispora Tahun 2024

Pekanbaru – Komisi V DPRD Provinsi Riau mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Provinsi Riau terkait program kegiatan Dispora Tahun 2024, di Ruang Rapat Komisi V DPRD Provinsi Riau, Kamis (28/3/2024).

Rapat ini dipimpin oleh Ketua Komisi V DPRD Provinsi Riau Robin P. Hutagalung, didampingi Sekretaris Komisi V DPRD Provinsi Riau Syamsurizal, beserta Anggota Komisi V DPRD Provinsi Riau, yaitu Iwa Sibrani Bibra, Ade Hartati Rahmat, Eva Yuliana, dan M. Arpah.

Hadir dalam rapat ini, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Provinsi Riau Erisman Yahya, didampingi Sekretaris Dispora Provinsi Riau Rosbi, Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Amir Adzan, beserta jajarannya.

Kadispora Provinsi Riau Erisman Yahya memaparkan, program kegiatan terealisasikan oleh Dispora Provinsi Riau sekitar 55 persen. Selain itu, Erisman Yahya juga mengatakan, minggu lalu telah menerima penambahan dana untuk KONI Riau yang ditujukan untuk menutupi kekurangan anggaran pada PON.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi V DPRD Provinsi Riau berharap dengan adanya penambahan anggaran tersebut, PON dapat berjalan.

“Kita nambah 5 M tapi PON kita belum ada yang berjalan, seperti pelatihan-pelatihan, karena KONI penyedia atlet,” ujar Robin.

Eva Yuliana turut menyampaikan beberapa poin terkait masih adanya keluhan oleh atlet berprestasi di Provinsi Riau.

“Jadi sudah sejauh mana ini berjalannya pak, karena atlet kita banyak yang berprestasi tapi masih banyak keluhan. Jangan sampai atlet kita dibeli negara lain, jadi diberi jangka panjang untuk hidupnya. Seluruh atlet juga harus diperhatikan makanan dan minumannya, kita menginginkan prestasi yang luar biasa,” terang Eva.

Terkait hibah KONI ini, Kadispora Provinsi Riau beserta jajaran telah berkomitmen akan menjalankan dengan baik guna kelancaran seluruh administrasi yang menjadi harapan KONI.

“Kami selalu memonitoring dan evaluasi walaupun sudah dihibahkan ke KONI, karena Dispora tetap ada wewenang terhadap itu. Kita juga berharap manfaat dan pengunaannya sesuai,” ujar Erisman.

Yang mejadi persoalan, lanjut Erisman, atlet yang lolos ada 300 orang namun yang berpotensi sekitar 25 orang.

“Kita juga sampaikan kepada KONI, kita fokus ke yang 25 ini. Jadi jika anggaran untuk pemusatan latihan atau training camp (TC) dilakukan secara maksimal, maka anggarannya tidak akan cukup,” jelasnya.

Tahun ini, lanjut Erisman, harapannya Riau masuk 10 besar. Karena dalam dua tahun terakhir sedikit terjadi penurunan semenjak tidak ada lagi Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) sejak 2022. Erisman mengaku, pihaknya sudah melakukan peleburan PPLP dan Sekolah Khusus Olahraga (SKO).

“Beberapa tahun ini SKO juga belum terlihat tata kelolanya, oleh karena itu kami langsung mengambil kebijakan dengan asisten 1, karena selama ini hampir tidak ada peran Dispora dalam SKO itu,” tambahnya.

Untuk tahun 2025, kata Erisman, pihaknya akan melakukan TC yang lebih lama. Terkait kepramukaan, lanjut Erisman, tahun ini kepramukaan hanya hibah 2 M tetapi untuk tahun depan mendapat 3 M. Selain itu, tahun depan pihaknya sudah mengusulkan renovasi untuk gedung kepramukaan yang saat ini kondisinya cukup memprihatinkan.

Diakhir rapat, Anggota Komisi V DPRD Provinsi Riau Ade Hartati Rahmat memberi masukan agar Dispora Provinsi Riau mempertimbangkan dana hibah yang porsinya hampir 50 persen lebih, dan harus bisa diukur sejauh mana dampaknya untuk masyarakat Riau, baik dari sisi prestasi maupun dampak sosialnya, baik keolahragaan dan kepemudaan.

“Itu jadi pertimbangan kedepannya sehingga memiliki progres, agar kita dapat menciptakan atlet yang berprestasi,” tutup Ade Hartati.

error: Content is protected !!
Scroll to Top