Pekanbaru – Komisi IV DPRD Provinsi Riau meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melakukan evaluasi dan berkaca atas banyaknya proyek bermasalah dan tidak selesai dikerjakan oleh kontraktror.
Beberapa yang menjadi sorotan seperti proyek Payung Elektrik Masjid Agung Annur, Quran Center, dan Riau Creative Hub yang tak selesai di kontraktor tepat waktu, maupun ada yang bermasalah.
Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Riau Sugeng Pranoto meminta ke depannya Pemprov Riau terutama Dinas PUPR untuk selektif dalam memilih kontraktor yang tepat.
“Terhadap hal-hal ini, PUPR ke depan harus selektif, jangan kita jadi kelinci percobaan, malapraktik kontraktor minim pengalaman atau bahkan tak pernah mengerjakan proyek tertentu itu pula yang kita ambil,” tegas Sugeng, Rabu (27/3/2024).
Politisi PDI Perjuangan ini meminta, Dinas PUPR harus berkaca, dan mengevaluasi, sehingga proyek di Riau lancar.
“Dan harapan kita tak ada yang bermasalah lagi,” katanya.
Komisi IV DPRD Provinsi Riau mendapatkan laporan, payung elektrik Masjid Agung Annur kembali rusak. Kondisi payung tersebut menjadi perhatian masyarakat, lantaran telah menelan dana sebesar Rp42 miliar lebih.
“Selain menerima laporan masyarakat, beberapa waktu lalu awal Ramadan saya juga salat tarawih di sana, memang ada payung yang tidak kompak dengan kawan-kawannya. Yang saya lihat waktu itu semuanya menguncup, satu mekar sendiri. Sepertinya memang ada kerusakan,” kata Sugeng.
Politisi PDI Perjuangan ini meminta Dinas PUPR Riau untuk bertindak cepat dan proaktif menyelesaikan persoalan payung elektrik yang terus menjadi sorotan masyarakat.
“Tolong PUPR agak sedikit proaktif apalagi nanti sebentar lagi Idulfitri, mudah-mudahan di masjid Annur itu bisa berfungsi dengan baik, sehingga masyarakat khususnya jamaah Masjid Annur bisa merasa lebih nyaman dan lebih khusyuk karena fasilitas di Masjid Annur khususnya payung elektrik itu bisa berfungsi dengan sempurna,” tutupnya.