Pekanbaru – Masih dengan persoalan kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Ratusan Mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) melakukan aksi unjuk rasa di Depan Gedung DPRD Provinsi Riau, Senin (12/9/2022).
Dengan memakai almamater, mahasiswa tersebut juga tampak membawa beberapa spanduk yang berisikan kalimat penolakan terhadap kenaikan harga BBM tersebut.
Mengetahui hal tersebut, Ketua DPRD Provinsi Riau Yulisman, didampingi Wakil Ketua DPRD Provinsi Agung Nugroho dan Hardianto, serta Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Riau Zulkifli Indra datang menemui ratusan pengunjuk rasa tersebut.
Terdapat lima tuntutan yang disampaikan oleh Mahasiswa UIR tersebut. Pertama, Mahasiswa Universitas Islam Riau menolak kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dan mendesak pemerintah mencabut kebijakan tersebut karena tidak sesuai dengan kondisi ekonomi masyarakat yang masih belum pulih pasca pandemi covid-19.
Kedua, mendesak pemerintah untuk memberantas Mafia Migas yang menjadi sumber masalah ketersediaan BBM di Indonesia. Ketiga, meminta pemerintah membuat regulasi terkait pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi agar tepat sasaran.
Keempat, mendesak pemerintah membangun dan mengembangkan hilirisasi minyak bumi di Indonesia. Kelima, meminta Ketua DPRD Provinsi Riau memberikan statement penolakan kebijakan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai sikap pro kepada rakyat yang langsung diliput oleh media.
Menanggapi tuntutan yang telah disampaikan, Ketua DPRD Provinsi Riau Yulisman mengatakan akan meneruskan aspirasi mahasiswa tersebut kepada Pemerintah Pusat.
“Apapun aspirasi adik-adik ini merupakan untuk kebaikan masyarakat Indonesia. Ini bukan hanya perjuangan untuk Riau tetapi untuk Indonesia, dan tuntutan dari adik-adik mahasiswa ini akan saya sampaikan kepada Pemerintah Pusat,” pungkasnya.