Pekanbaru – Pimpinan DPRD Provinsi Riau dalam hal ini di wakili oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau, Agung Nugroho dan Hardianto didampingi Sekretaris DPRD Provinsi Riau, Muflihun menghadiri acara coffe morning Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Provinsi Riau di Pengadilan Tinggi Pekanbaru, Selasa (06/07/2021).
Acara ini dihadiri oleh Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, Ketua Pengadilan Tinggi Pekanbaru Panusunan Harahap, Danrem 031/WB Brigjen TNI M. Syech Ismed, Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Kajati Riau Jaja Subagja, Ketua Pengadilan Tinggi Agama Pekanbaru Harun, serta Forkopimda Riau lainnya.
Dalam kesempatan ini, Agung Nugroho menyampaikan keprihatinan tentang tenaga kesehatan yang diberi beban baru tentang kegiatan vaksinasi.
“Salah satu yang menjadi perhatian adalah beberapa dari tenaga kesehatan yang agak keberatan karena kondisi saat ini vaksinasi hanya diberatkan kepada tenaga kesehatan saja untuk pelaksanaanya. Harapannya adalah seluruh OPD bergerak untuk melakukan vaksinasi,” ujarnya.
Selain itu Agung juga mengapresiasi kinerja Polda Riau dalam merespon PPKM di Provinsi Riau utamanya di Kota Pekanbaru.
“Kami bersyukur dan berterimakasih kepada pak Kapolda yang sudah melakukan penyekatan di Kota Pekanbaru, namun kami juga berharap hal ini juga didampingi oleh tenaga kesehatan. Agar saat ditemukan kasus Covid-19 di lapangan, ada tindak medis yang sesuai protokol,” harapnya.
Sementara itu Hardianto menyoroti beberapa hal terkait Covid-19. Salah satu tentang pentingnya pencegahan dibandingkan mengobati.
“Menurut saya, teknisnya lebih baik mencegah daripada mengobati, terkait obat-obatan, seperti yang sudah dipaparkan oleh Kapolda bagaimana kondisi obat-obatan yang ada di Provinsi Riau. Ternyata obat antivirus yang ada di Kota Dumai sangat menipis. Jika kita tidak bergerak secara konkret dan kooperatif, maka kondisi ini dapat membahayakan,”.
“Saya juga mendapat informasi dari rekan di Jakarta, bahwa saat ini untuk menyuplai obat-obatan keluar Jawa sudah sangat sulit. Sehingga ini kita perlu tanggap, jangan nanti Riau kesulitan atau langka obat-obatan,” tutup Hardianto.