Pekanbaru – Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Riau Karmila Sari, menjadi narasumber pada acara seminar kebangsaan dengan tema “Tantangan demokrasi menjelang Pemilu 2024”, di Meeting Room Hotel Grand Central, Senin (12/2/2024).
Turut hadir dalam kegiatan ini, Ketua FKPMR Provinsi Riau Khaidir, Dosen Komunikasi Politik Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) Aidil Haris, serta perwakilan Sekretariat Bawaslu, Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiwa (BEM) seluruh Riau Alfikri Habibullah, serta seluruh Anggota BEM yang hadir dalam kegiatan ini.
Dalam kesempatan ini, Karmila Sari menjelaskan bahwa demokrasi adalah sistem pemerintahan dimana kekuasaan politik dijalankan oleh rakyat, baik secara langsung atau melalui perwakilan yang mereka pilih.
“Setiap warga negara memiliki hak untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan politik, baik melalui pemilihan umum, pemilihan wakil, atau melalui partisipasi dalam proses pembuatan kebijakan,” ujar Karmila.
Demokrasi di Indonesia, lanjut Karmila, merujuk pada sistem pemerintahan yang didasarkan pada prinsip-prinsip demokrasi representatif, di mana kekuasaan politik dipegang oleh wakil-wakil yang dipilih oleh rakyat melalui pemilihan umum. Sejak reformasi pada tahun 1998, sambungnya, Indonesia telah mengadopsi sistem demokrasi multipartai,dimana partai politik bersaing dalam pemilihan umum untuk memperebutkan kursi di lembaga legislatif dan posisi eksekutif.
“Manfaat diadakan seminar ini yang mana akan memberikan wadah bagi peserta untuk berdiskusi dan bertukar pikiran tentang tantangan-tantangan yang dihadapi dalam menjaga dan memperkuat demokrasi menjelang Pemilu 2024 di Indonesia, serta untuk mencari solusi yang konstruktif dan inklusif,” jelasnya.
Karmila juga memaparkan beberapa tantangan demokrasi menjelang Pemilu 2024
di Indonesia, yaitu kurangnya partisipasi politik, pelanggaran hak asasi manusia, korupsi, ketidaksetaraan sosial dan ekonomi, pengaruh eksternal yang merusak, ketegangan etnis, agama, atau budaya, dan krisis ekonomi.
“Dengan penjelasan tadi dapat disimpulkan, dengan memperhatikan peran, tantangan, dan strategi ini, kita dapat memperkuat partisipasi pemuda dalam proses demokrasi dan memastikan bahwa suara mereka didengar dalam pembentukan masa depan negara.” tutupnya.