Teluk Kuantan – Anggota Komisi V DPRD Provinsi Riau Marwan Yohanis, memperjuangkan dana Badan Usaha Milik Desa (BumDes) di Desa Tebing Tinggi Kecamatan Benai Kabupaten Kuantang Singingi (Kuansing).
Badan Usaha Milik Desa (BumDes) Desa Tebing Tinggi Kecamatan Benai Kuansing Riau berhasil menjadi fasilitator bagi petani setempat dalam menekan biaya produksi melalui produksi pupuk kompos dan margin keuntungan petani sekaligus BumDes.
Hal itu terjadi melalui salah satu usaha BumDes mengelola peternakan sapi yang menghasilkan pupuk kompos.
Kades Tebing Tinggi, Andrisman menyatakan awalnya saat pertama kali menjalankan tugas sebagai Kades bertekad meningkatkan hasil pertanian warga khususnya padi.
“Selama ini petani menggunakan pupuk kimia,” ujarnya.
Namun saran tenaga teknis kepadanya agar menekan penggunaan pupuk kimia dan mengutamakan pupuk kompos.
Beranjak dari situ, ia merancang produksi pupuk organik berupa produksi kompos dari kotoran ternak secara mandiri didesa ini.
Ia pun kemudian merancang usaha peternakan sapi yang dikelola oleh BumDes. Untuk pembangunan kandang dialokasikan dari dana desa. Sedangkan bibit sapi dari dana APBD Provinsi Riau melalui program bantuan keuangan (Bankeu).
“Kita berterimakasih kepada pak Marwan Yohanis yang telah memperjuangkan dana Bankeu di APBD Provinsi Riau sehingga BumDes dapat ternak,” ujarnya.
Alhasil, katanya, saat ini mereka telah memiliki 13 ekor sapi dan mempekerjakan empat orang untuk mengelola usaha peternakan sekaligus memproduksi pupuk kompos.
Dampak dari usaha peternakan dan pupuk kompos ini ungkap Kades dapat menekan harga produksi padi sawah para petani. Karena mereka sudah menggunakan pupuk kompos yang jauh lebih murah daripada pupuk kimia. Sehingga juga berdampak pada harga jual padi petani dipasaran dan keuntungan yang diterima.
Sementara itu, Marwan Yohanis, disela-sela mengunjungi usaha peternakan Bumdes Desa Tebing Tinggi ini menyatakan salut dengan kegigihan pemerintah desa memajukan usaha ini.
“Alhamdulillah buktinya ada generasi muda yang mau terjun mengelola pertanian padi dan peternakan,” ujar Politisi Partai Gerindra itu.
Untuk itu, Marwan meminta pemerintah desa Tebing Tinggi terus menggali potensi desanya, baik potensi sumber daya manusia dan sumber daya alamnya.
Apalagi bagi Kenegerian Simandolak, lanjut Marwan, memiliki potensi lahan pertanian dan peternakan yang besar khususnya Tebing Tinggi yang membutuhkan pupuk alami yang sumber awalnya dari peternakan.
“Kalau BumDes sudah mempunyai usaha peternakan sapi yang dikandangkan atau dikoloni, maka BumDes sudah memiliki dua usaha sekaligus. Pertama usaha ternak dan pabrik pupuk. Karena setiap hari ternak menghasillkan pupuk yang dikelola dengan baik menjadi kompos,” ujarnya.
Artinya, kata Marwan, dari sisi ternak ada nilai produksi dari sisi pupuk kompos dapat menggantikan pupuk kimia yang selama ini digunakan para petani untuk berladang dan berkebun.
“Artinya dari sisi pupuk terjadi penghematan dengan menekan cost untuk meraih keuntungan. Artinya meraih keuntungani tidak hanya menambah modal namun juga dengan menekan cost,” kata Marwan, Sabtu (16/12/2023).
Ini buktinya, lanjut Marwan, pemupukan lahan sawah sekian hektar menggunakan pupuk urea dan NPK dengan harga sekian diganti dengan pupuk kompos.