Pekanbaru – DPRD Provinsi Riau mengatakan, kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar merupakan kebijakan dari Pemerintah Pusat. Sehingga, pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa.
BBM jenis solar mulai langka menjelang akhir tahun di Provinsi Riau. Kelangkaan solar menyebabkan pendistribusian bahan pangan dan sembako yang menggunakan mobil pengangkut barang berbahan bakar solar menjadi kesulitan. Kelangkaan ini juga dikhawatirkan berdampak pada naiknya harga barang-barang.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Riau Zulfi Mursal mengatakan, kelangkaan BBM subsidi ini sesuai dengan kebijakan yang berwenang, yakni Pemerintah Pusat. Sehingga, pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa.
“Itukan kebijakan pusat, kita tidak bisa berbuat apa-apa, karena pangkalnya dipegang mereka (Pertamina),” ujarnya, Jumat (20/10/2023).
Zulfi menyebut, pihaknya akan tetap mengimbau pemerintah daerah dan pemerintah pusat agar hal ini tidak terjadi lagi.
“Kita hanya bisa memantau dan mengimbau pemerintah daerah dan pemerintah pusat, supaya hal seperti ini tidak terjadi lagi, karna ini sudah terlihat seperti rutinitas tiap akhir tahun, mudah mudahan bisa diatasi dengan baik sehingga membuat masyarakat tidak lagi khawatir,” ujarnya.
Terlepas dari itu, Politisi PAN ini berharap agar kejadian ini dapat ditangani dengan cepat dan kembali normal seperti biasanya, karena dampaknya terhadap bahan pangan dan sembako yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat.
“Dengan langkanya solar akan menghambat pendistribusian bahan pangan, sembako dan sebagainya tentu kita sangat prihatin, karena kan masyarakat butuh sembako dan sembako tak bisa dipenuhi di Riau ini saja, tapi mesti didatangkan dari luar daerah,” tuturnya.
“Cuma kita berharap mudah mudahan semuanya bisa lancar, apa yang di inginkan masyarakat bisa terwujud, terutama penyaluran sembako dari luar daerah,” tutupnya.