Pekanbaru – Ketua DPRD Provinsi Riau Yulisman, didampingi Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau Syafaruddin Poti, Agung Nugroho, dan Hardianto, bersama Komisi V DPRD Provinsi Riau melakukan rapat dengan Dinas Kesehatan Provinsi Riau, RSUD Arifin Achmad, RSJ Tampan, RS Petala Bumi, di Ruang Rapat Komisi V DPRD Provinsi Riau, Senin (23/5/2022).
Rapat dipimpin oleh Ketua Komisi V DPRD Provinsi Riau Robin P. Hutagalung, didampingi Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Riau Karmila Sari, dan Sekretaris Komisi V DPRD Provinsi Riau Syamsurizal, serta diikuti oleh Anggota Komisi V DPRD Provinsi Riau lainnya, yaitu Eva Yuliana, M. Aulia, M. Arpah, Sofyan Siroj Abdul Wahab, Sugianto, Arnita Sari, dan Amyurlis Alias Ucok.
Hadir pada rapat tersebut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Zainal Arifin, Direktur RSUD Arifin Achmad Wan Fajriatul, Direktur RSJ Tampan Elita Sari, Direktur RS Petala Bumi Sumiarti, beserta jajarannya.
Diawal rapat, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Zainal Arifin menjelaskan terkait angka stunting dan kesehatan hingga banyaknya program yang tertunda karena covid-19.
“Isu stunting 2 tahun terakhir hanya turun 1.6%, dan kita punya target harus turun sebanyak 8.3% dalam 2 tahun kedepan. Untuk masyarakat Riau, harus masuk dalam jaminan kesehatan sehingga ketika sakit tidak sulit mengenai urusan biaya. Kami juga akan mengevaluasi BPRS (Badan Pengawas Rumah Sakit) yang mungkin selama ini tidak menjalankan tugas dan tupoksinya dengan baik,” jelasnya.
Direktur RS Petala Bumi Sumiati mengatakan
RS Petala Bumi akan membuka pelayanan unggulannya untuk penyakit stroke dan akan membuat Rumah Rehab Medik.
Eva Yuliana berharap apa yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan tersebut jadi kenyataan.
“Sebagai pelayan kita tidak bisa memilih siapa yang menjadi pasien kita. Saya lihat disetiap rumah sakit itu masih memilih kasta-kasta. Harapan saya di Dinas Kesehatan ini betul-betul menjadi pelayan masyarakat. Tak hanya itu, angka stunting masih tinggi di Kampar. Jadi harapannya terhadap apa yang disampaikan Kadis tadi jadi kenyataan,” jelas Eva Yuliana.