Pekanbaru – Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Provinsi Riau Indra Gunawan Eet, menanggapi pernyataan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau terkait defisit anggaran yang tengah terjadi.
Menurut Eet, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) telah melakukan upaya efisiensi dan rasionalisasi anggaran sebagai respons terhadap kondisi tersebut. Hal ini telah dibahas dalam rapat bersama Banggar dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
“Setelah dihitung, memang terjadi defisit. Namun, ini bukan hanya terjadi di Riau, melainkan hampir di seluruh daerah di Indonesia,” ujar Eet, Senin (24/3/2025).
Ia menjelaskan bahwa pemerintah telah mengambil langkah penghematan berdasarkan Inpres Nomor 1 Tahun 2025, termasuk memangkas anggaran perjalanan dinas, bimbingan teknis (Bimtek), serta menunda pelantikan CPNS dan PPPK hingga Oktober.
“Penghematan ini dilakukan di berbagai pos, termasuk di DPRD,” tambahnya.
Eet juga menyayangkan pernyataan Sekdaprov Riau, Taufik OH, yang dianggap tidak memahami persoalan defisit. Menurutnya, Wakil Gubernur Riau lebih menguasai masalah ini.
“Tahun 2025, Wagub sudah menyampaikan defisit Rp132 miliar. Taufik OH bukan orang yang berlatar belakang TAPD, jadi sebaiknya tidak sok tahu. Yang paling paham masalah ini adalah Wagub,” tegas Eet.
Eet mengingatkan bahwa defisit APBD Riau pernah mencapai Rp1,7 triliun pada tahun-tahun sebelumnya dan berhasil diselesaikan. Ia pun meminta Taufik OH untuk bertanggung jawab atas pernyataannya yang menyebutkan defisit mencapai Rp3,5 triliun.
Diberitakan sebelumnya, Penjabat (Pj) Sekdaprov Riau, Taufik OH, menyatakan bahwa Provinsi Riau berpotensi mengalami defisit anggaran yang mencapai angka Rp3,5 triliun.