Pekanbaru – Ketua DPRD Provinsi Riau Yulisman, menghadiri seminar nasional yang mengusung tema “Sekandungan di Pangkuan Ibu Pertiwi, Apa Kabar Blok Rokan Hari ini?”, di Auditorium Rusli Zainal Dinas PUPR-PKPP Provinsi Riau, Kamis (30/6/2022).
Hadir pada acara tersebut Gubernur Riau yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Dinas ESDM Provinsi Riau Evarefita, Rektor UNRI Aras Mulyadi, Pemateri Seminar Nasional Marwan yang datang langsung dari Jakarta, Presiden Pertamina Hulu Rokan Sukarso Thamrin beserta jajaran, Humas SKK Migas, Presma UNRI Kaharuddin, Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa UNRI, serta seluruh hadirin yang hadir pada seminar ini.
Ketua DPRD Provinsi Riau Yulisman berkesempatan untuk membuka acara ini.
Yulisman mengatakan bahwa ini merupakan agenda yang amat penting karena ini adalah bagian daripada kepedulian mahasiswa yang ada di Provinsi Riau untuk mengetahui tentang dinamika terkait dengan hasil bumi yang ada di Provinsi Riau.
Ada beberapa hal yang disampaikan oleh Yulisman pada kesempatan ini, bahwa pertanggal 9 Agustus tahun lalu Blok Rokan yang ada di permukaan bumi Provinsi Riau itu sudah ditangani oleh Pertamina Hulu Rokan. Ini masih menjadi blok terbesar penghasil minyak di Indonesia.
“Tentu harus kita beri apresiasi sebagai masyarakat Riau kepada Presiden RI Joko Widodo karena hari ini Blok Rokan sudah beralih ke pangkuan ibu pertiwi,” pungkasnya.
Yulisman berharap agar PHR aktif untuk membantu supaya PI 10 persen tersebut betul-betul terealisasi.
“Saya dengar ada 10 persyaratan. Sampai beberapa waktu yang lalu saya dengar baru 5 yang bisa dipenuhi. Artinya bahwa PI ini bisa dinikmati sebagai ruang untuk pembangunan di 12 kab/kota di Provinsi Riau.
Selain itu, Yulisman juga berharap keberadaan PHR ini dapat bermanfaat bagi masyarakat Riau termasuk adik-adik mahasiswa.
“Dalam catatan kami, adanya masalah ketenagakerjaan. Kami berharap proses transisi ketenagakerjaan dan lowongan kerja mohon dibuka dan diumumkan di perguruan tinggi yang ada di Provinsi Riau ini. Karena terus terang saja masuk Pertamina ini sangat susah,” tegasnya.
Diakhir penyampaiannya, Yulisman juga mengatakan agar fungsi kontrol sosial adik-adik mahasiswa dapat berjalan dengan baik.
“Saya yakin mahasiswa yang dapat berpikir objektif dalam melihat persoalan yang ada,” tutupnya.