Pekanbaru – Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau Agung Nugroho didampingi Komisi V DPRD Provinsi Riau melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Provinsi Riau, terkait Perubahan APBD, Sabtu (18/9/2021).
Adapun yang mengikuti Rapat, Ketua Komisi V DPRD Provinsi Riau Eddy A Mohd Yatim, Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Riau Soniwati, Sekretaris Komisi V DPRD Provinsi Riau Sulastri beserta Anggota Komisi V DPRD Provinsi Riau lainnya, yakni Zulkifli Indra, Abu Khoiri, Ramos Teddy. Dan diikuti oleh Kepala Biro (Kabiro) Kesra Riau Zulkifli Syukur beserta jajaran.
Dibuka oleh Eddy A Mohd Yatim yang menanyakan data rekap ABPD perubahan pada Biro Kesra Provinsi Riaubeserta kendala-kendala yang dapat didiskusikan lebih lanjut.
Zulkifli Syukur memaparkan rekap perubahan anggaran perkegiatan tahun 2021.
Usai pemaparan, Agung Nugroho yang mengkritik yang penganggaran beasiswa perguruan tinggi yang sebelumnya belum ada pada APBD murni namun tanpa disosialisasikan sudah tercantum pada APBD-P.
Menjawab hal itu, Zulkifli Syukur mengatakan bahwa penganggaran perguruan tinggi kedokteran baru ada pada APBD Perubahan dan sudah dimasukkan pada RPJMD serta dikomunikasikan pada Universitas Riau.
“Dimana proses program ini yakni untuk membawa 24 anak Provinsi Riau mengikuti tes dan wajib mengabdi pada daerah masing-masing selama 1 tahun,” jelasnya.
Usai mendengar itu. Agung Nugroho memberi apreasi atas tidakan tersebut, untuk itu Agung setuju dengan penambahan beasiswa.
“Sangat setuju dengan APBD Perubahan tersebut, namun dikarenakan penganggaran akan hal ini belum dikoordinasikan maka perlu dilakukan koordinasi terlebih dahulu kepada kami selaku mitra kerja,” ungkapnya.
Dilanjutkan Abu Khoiri, ia ingin mengetahui realisasi bantuan beasiswa kurang mampu, prestasi dan bidikmisi.
Menanggapi itu, Zulkfili Syukur menjelaskan bahwa penganggaran tersebut berada di Dinas Pendidikan Provinsi Riau.
“Namun dikarenakan Pemendagri No. 90 sudah dipindah alihkan ke Biro Kesra dan terkait beasiswa prestasi sudah dilakukan kerja sama pada 6 perguruan tinggi yakni Unri Umri Uir Unilax Uin dan Pcr terkait beasiswa kurang mampu sudah dilakukan pada perguruan tinggi se-Riau, pemberian beasiswa akan dilakukan pada pada semester 3,” jelasnya lagi.
Sementara Sulastri ingin mengetahui terkait perkembangan dari beasiswa dalam dan luar negri.
Zulkifli Syukur mengatakan bahwa bantuan beasiswa luar negri belum bisa dianggarkan karena belum adanya MOU.
Hal tersebut juga diungkapkan Soniwati, dimana ia bertanya tentang bagaimana untuk anak SMA yang kurang mampu ingin melanjutkan studi ke universitas.
Zulkifli Syukur menjelaskan program tersebut sudah ada dengan persyatatan surat BLT dan disesuaikan nilai ijazah SMA nya pada Semester 1 Perguruan Tinggi.
Usai menjelaskan itu, rapat akan dilanjutkan pada hari Senin 20 September 2021.