Pekanbaru – Anggota Komisi V DPRD Provinsi Riau Ade Hartati Rahmat, ungkap alasan masih banyak anak-anak di Provinsi Riau yang lulus SMP tidak melanjutkan pendidikan ke tingkatan SMA sederajat.
“Jadi memang hampir semua sekolah itu rata-rata over kapasitas. Itu konsekuensi. Pekanbaru ini ‘kan persoalannya rasio jumlah siswa dengan rasio jumlah sekolah negeri itu tidak seimbang,” ujarnya, Kamis (18/1/2024).
Menurut data, lanjut Ade, setiap tahunnya ada sekitar 21.000 anak di Provinsi Riau lulusan SMP sementara yang tertampung di negeri itu hanya sekitar 11.000, artinya ada lebih dari 9.000 anak yang tidak tertampung di sekolah negeri.
“Nah kalau 9.000 anak itu berasal dari keluarga mampu, dia bisa pilih sekolah swasta. Tapi kalau yang tidak mampu, pilihan dia kalau tidak putus sekolah, ya, harus bisa masuk sekolah negeri,” tuturnya.
Persoalan ini disebut Ade bukan tanpa solusi dan bahkan sejak dua tahun lalu sudah pernah disampaikannya pada Dinas Pendidikan Provinsi Riau, yaitu dengan menambah beasiswa dan pemberian Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) kepada sekolah swasta.
“Ini persoalan yang sebenarnya bisa diantisipasi jauh hari oleh Dinas Pendidikan. Dengan cara yang sudah kita sampaikan sejak dua tahun lalu yaitu bagaimana kita mengakomodir agar anak-anak kita yang tidak mampu ini dibiayai oleh Bosda full, sehingga mereka bisa sekolah di swasta. Jadi beban sekolah negeri ini (untuk menampung murid) terbagi,” tutupnya.