Pekanbaru – Anggota Komisi V DPRD Provinsi Riau Marwan Yohanis, menyampaikan kritikannya terkait upaya yang dilakukan Pemda dalam mengatasi banjir lantaran bencana tersebut seolah sudah menjadi agenda rutin setiap tahunnya tanpa adanya solusi yang jelas.
“Menyangkut banjir, sudah menjadi hal yang rutin di Riau, khususnya saat curah hujan tinggi yang berdampak pada meluapnya sungai yang tidak dapat menampung. Masalahnya apa? Karena lahan resapan air sudah tidak ada lagi. Hutan sudah dialihfungsikan, lahan yang dulunya rawa sudah dibangun perumahan, hotel. Jadi setiap hujan hitungan jam pasti banjir,” ucap Marwan Yohanis, Senin (8/1/2024).
Marwan menyebut, masalah banjir tidak bisa diselesaikan hanya dengan bagi-bagi sembako. Masyarakat sangat menantikan solusi jangka panjang agar banjir tidak terjadi di tahun mendatang.
“Banjir ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan indomie saja. Begitu banjir bagi-bagi indomie. Kita tidak ingin yang begini. Memang solusi jangka pendek juga dibutuhkan seperti bantuan sembako, tempat relokasi sementara. Tapi solusi jangka panjang harus segera dilakukan,” tegasnya.
Menurutnya, solusi jangka panjang yakni dengan membangun wilayah resapan air dan melakukan normalisasi sungai. Dia mendesak agar ada regulasi khusus yang dibuat untuk lahan resapan air ini.
“Seperti misalnya perusahaan diwajibkan membangun danau kecil untuk menampung air hujan yang tinggi sebelum dialiri ke sungai. Kemudian perkotaan juga harus dibuat aturan yang jelas agar proyek pembangunan selaras dengan penanganan banjir. Perbanyak lokasi resapan air,” terangnya.
Untuk itu, lanjut Marwan, dibutuhkan sinergitas antar instansi agar solusi kongkret dalam menanggulangi bencana banjir untuk jangka panjang segera direalisasikan.