Eva Yuliana Prihatin fenomena LGBT di Provinsi Riau

Pekanbaru – Komisi V DPRD Provinsi Riau mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Provinsi Riau terkait evaluasi program dan kegiatan Tahun Anggaran 2023, di Ruang Rapat Komisi V DPRD Provinsi Riau, Kamis (23/6/2023).

Rapat ini dipimpin oleh Ketua Komisi V DPRD Provinsi Riau Robin P. Hutagalung, didampingi Sekretaris Komisi V DPRD Provinsi Riau Syamsurizal, beserta Anggota Komisi V DPRD Provinsi Riau Eva Yuliana.

Hadir dalam kesempatan ini Kadis P3AP2KB Provinsi Riau Fariza beserta jajarannya.

Adapun program kegiatan Dinas P3AP2KB pada tahun 2023 meliputi, Program Pengarusutamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan, Program Perlindungan Perempuan, Program Peningkatan Kualitas Keluarga, Program Pengelolaan Sistem Data Gender dan Anak, Program Pemenuhan Hak Anak, Program Perlindungan Khusus Anak, Program Pengendalian Penduduk, Program Pembinaan Keluarga Berencana, dan Program Pemberdayaan dan Peningkatan Keluarga Sejahtera.

Menyinggung fenomena LGBT yang sedang menjadi perhatian di Provinsi Riau, Anggota Komisi V DPRD Riau Eva Yuliana menyampaikan keprihatinannya.

“Kalau ini yang terjadi terus menerus, bagaiman generasi kita ke depan? Program kita belum ada yang menyentuh permasalahan ini,” pungkasnya.

Menanggapi hal ini, Kadis P3AP2KB Fariza menjelaskan bagaimana LGBT yang merupakan penyimpangan perilaku terjadi pada anak yang pernah menjadi korban kekerasan seksual, yang dimana anak tersebut kemudian turut menjadi pelaku penyimpangan.

“Anak-anak yang sudah terpapar itu, sulit untuk disembuhkan, sehingga harus didampingi. Rujukan dari kota itu minta pendampingan psikologis. Sekolah ramah anak itu salah satu tujuannya untuk mencegah kejadian seperti ini,” jelasnya.

Ketua Komisi V DPRD Provinsi Riau Robin P. Hutagalung berharap akan ada terobosan-terobosan dari Dinas P3AP2KB untuk menanggulangi permasalahan LGBT.

“Bagaimana ada sosialisasi, pelatihan-pelatihan, ini kompleks masalahnya. LGBT sudah ada dari dulu, bedanya sekarang sudah transparan dan tidak malu lagi,” tutupnya.

error: Content is protected !!
Scroll to Top