Pekanbaru – Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Riau mengadakan pertemuan dengan Mahasiswa dari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau, di Ruang Rapat Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Riau, Rabu (12/7/2023).
Rapat tersebut dipimpin oleh Anggota Fraksi Partai Golkar Komisi III DPRD Provinsi Riau Sewitri.
Hadir pada rapat tersebut Mahasiswa dari berbagai jurusan UIN Suska Riau. Kunjungan ini diadakan dengan tujuan agar mahasiswa dari UIN Suska Riau dapat mendengarkan pendapat dan arahan dari DPRD Provinsi Riau terkait program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang akan mereka laksanakan.
Terdapat 3 program yang akan dilaksanakan, yaitu Program Kebangsaan yang akan dilaksanakan di Sambas dan Kalimantan Barat, Program Moderasi Beragama yang akan dilaksanakan di Tanah Toraja, serta Program Melayu Serumpun yang akan dilaksanakan di Lampung.
Kunjungan ini dilakukan para mahasiswa agar nantinya hasil dari KKN yang mereka lakukan sesuai dengan harapan dari Pemerintah Provinsi Riau.
Dalam pertemuan ini, Sewitri menyebut, karena kedepannya para mahasiswa akan membawa nama Riau dan mempresentasikan Riau, maka diharapkan agar mahasiswa dapat menyesuaikan diri dikarenakan adat dan tradisi dari setiap daerah berbeda walaupun dari dua daerah tujuan KKN tadi masih sama dengan bumi melayu.
“Meskipun demikian, kita harus menjaga sikap. Tidak hanya itu, mahasiswa perlu membawa ciri khas Riau agar lebih diingat oleh masyarakat setempat. Ciri khas tadi bisa berupa pakaian seperti tanjak ketika menghadiri pembukaan acara ataupun bisa memberikan pantun sehingga pesan yang ingin disampaikan bisa diingat melalui ciri khas Riau,” terangnya.
Menurut Sewitri, program yang direncanakan oleh mahasiswa UIN Suska Riau sudah bagus sehingga tidak ada saran, larangan dan batasan yang diberikan. Tetapi diingatkan kembali harus tetap mempresentasikan Riau. Untuk pesan-pesan seperti penyampaian pengenalan ilmu agama dan ilmu budaya yang bersifat sensitif agar memperhatikan cara penyampaian ilmu tadi.
Sewitri juga menyampaikan, agar adik-adik mahasiswa selamat sampai tujuan serta dapat bertugas dan mendapatkan ilmu yang bisa diterapkan di bumi melayu ini. Diharapkan pula agar nantinya balik dari KKN, mahasiswa dapat membawa cerita baik dan meninggalkan kesan yang bermanfaat bagi masyarakat setempat. Nantinya hasil dari KKN ini akan disampaikan ke kepala daerah agar aspirasi masyarakat yang tidak terdengar dapat terealisasikan. Pekanbaru – Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Riau mengadakan pertemuan dengan Mahasiswa dari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau, di Ruang Rapat Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Riau, Rabu (12/7/2023).
Rapat tersebut dipimpin oleh Anggota Fraksi Partai Golkar Komisi III DPRD Provinsi Riau Sewitri.
Hadir pada rapat tersebut Mahasiswa dari berbagai jurusan UIN Suska Riau. Kunjungan ini diadakan dengan tujuan agar mahasiswa dari UIN Suska Riau dapat mendengarkan pendapat dan arahan dari DPRD Provinsi Riau terkait program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang akan mereka laksanakan.
Terdapat 3 program yang akan dilaksanakan, yaitu Program Kebangsaan yang akan dilaksanakan di Sambas dan Kalimantan Barat, Program Moderasi Beragama yang akan dilaksanakan di Tanah Toraja, serta Program Melayu Serumpun yang akan dilaksanakan di Lampung.
Kunjungan ini dilakukan para mahasiswa agar nantinya hasil dari KKN yang mereka lakukan sesuai dengan harapan dari Pemerintah Provinsi Riau.
Dalam pertemuan ini, Sewitri menyebut, karena kedepannya para mahasiswa akan membawa nama Riau dan mempresentasikan Riau, maka diharapkan agar mahasiswa dapat menyesuaikan diri dikarenakan adat dan tradisi dari setiap daerah berbeda walaupun dari dua daerah tujuan KKN tadi masih sama dengan bumi melayu.
“Meskipun demikian, kita harus menjaga sikap. Tidak hanya itu, mahasiswa perlu membawa ciri khas Riau agar lebih diingat oleh masyarakat setempat. Ciri khas tadi bisa berupa pakaian seperti tanjak ketika menghadiri pembukaan acara ataupun bisa memberikan pantun sehingga pesan yang ingin disampaikan bisa diingat melalui ciri khas Riau,” terangnya.
Menurut Sewitri, program yang direncanakan oleh mahasiswa UIN Suska Riau sudah bagus sehingga tidak ada saran, larangan dan batasan yang diberikan. Tetapi diingatkan kembali harus tetap mempresentasikan Riau. Untuk pesan-pesan seperti penyampaian pengenalan ilmu agama dan ilmu budaya yang bersifat sensitif agar memperhatikan cara penyampaian ilmu tadi.
Sewitri juga menyampaikan, agar adik-adik mahasiswa selamat sampai tujuan serta dapat bertugas dan mendapatkan ilmu yang bisa diterapkan di bumi melayu ini. Diharapkan pula agar nantinya balik dari KKN, mahasiswa dapat membawa cerita baik dan meninggalkan kesan yang bermanfaat bagi masyarakat setempat. Nantinya hasil dari KKN ini akan disampaikan ke kepala daerah agar aspirasi masyarakat yang tidak terdengar dapat terealisasikan.