DPRD Riau Buka Suara Terkait Pemprov Riau Lanjutkan Proyek Payung Elektrik Tanpa Dibayar

Pekanbaru – DPRD Provinsi Riau buka suara terkait Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau lanjutkan proyek Payung Elektrik tanpa dibayar.

Meski sudah habis kontrak, proyek payung elektrik di Masjid Agung An – Nur masih dilanjutkan kontraktor yang sama. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyebut, kelanjutan proyek oleh kontraktor dikerjakan secara gratis.

“Berarti sukarelawan mungkin. Habis kontrak habis kewajiban. Habis kontrak ya selesai,” kata Anggota Komisi I DPRD Provinsi Riau Mardianto Manan, Sabtu (1/7/2023).

Ia mengaku tidak paham aturan apa yang sedang berjalan tersebut.

“Tanyakan sama PUPR. Baguslah orang bekerja tanpa dibayar alias gratis. Makasih kontraktor dan pemprov,” kata dia dikutip dari cakaplah.

Sebelumnya, proyek enam payung elektrik Masjid Raya An – Nur Riau masih dikerjakan oleh kontraktor PT Bersinar Jestive Mandiri meski sudah putus kontrak. Hanya saja pengerjaan kelanjutan payung elektrik tersebut kontraktor tidak dibayar.

Pekerjaan boleh dilakukan setelah Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Provinsi Riau melakukan konsultasi dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Kepala Dinas PUPR-PKPP Provinsi Riau M Arief Setiawan mengatakan, jika pihaknya telah melakukan konsultasi dengan LKPP terkait boleh tidak dikerjakan kontraktor meski sudah putus kontrak.

“Kami sudah konsultasi ke LKPP terkait pekerjaan yang sudah diputuskan kontrak, masih boleh tidak kontraktor bekerja. Dan kami sudah dapat jawaban diperbolehkan karena alasan kebutuhan dan kemanfaatan boleh,” kata Arief.

Lebih lanjut Arief mengatakan, setelah konsultasi dan mendapat persetujuan baik secara lisan dan tertulis, pihaknya kemudian meminta kontraktor melanjutkan proyek.

“Jadi saya memerintahkan kontraktor melanjutkan tanpa dibayar. Tapi khusus di bagian payung elektrik, karena posisinya tinggal setel-setel saja,” sebutnya.

Pengerjaan bagian payung elektrik tersebut, tambah Arief, setelah seluruh bahan dan material sudah tiba di Pekanbaru. Khusus untuk payung saat ini butuh waktu karena harus disesuaikan di lapangan.

“Payung saja (dikerjakan), payung itu sudah ada material, tapi butuh waktu setel sana-sini biar rapi. Ya perlu waktu lama. Karena untuk setel memang harus naik turun, kami persilahkan kontraktor kerjakan, tapi tanpa dibayar,” tutupnya.

error: Content is protected !!
Scroll to Top