Pekanbaru – Badan Anggaran (Banggar) DPRD Provinsi Riau melakukan rapat kerja lanjutan dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi Riau dalam rangka pembicaraan terkait pembahasan terhadap Ranperda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Provinsi Riau Tahun Anggaran 2021, serta hal-hal lain yang dianggap perlu, Kamis (21/7/2022).
Rapat yang berlangsung di Ruang Rapat Medium dipimpin oleh Ketua DPRD Provinsi Riau Yulisman, didampingi Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau Syafaruddin Poti dan Hardianto, serta Anggota Banggar DPRD Provinsi Riau, yaitu Eddy A. Mohd Yatim, Adam Syafa’at, Manahara Napitupu, Kelmi Amri, Suhaidi, Dani M. Nursalam, Abdul Kasim, dan diikuti oleh Anggota Banggar DPRD Provinsi Riau lainnya yang mengikuti rapat ini secara virtual dikarenakan protokol kesehatan dimasa pandemi.
Dari pihak TAPD Provinsi Riau dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau dalam hal ini diwakili oleh Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Riau Indra, Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Setdaprov Riau Rahmad Ramadiyanto, dan Anggota TAPD Provinsi Riau lainnya.
Pada kesempatan ini, Banggar dan TAPD membahas terkait rekapitulasi data pendapatan dan belanja per OPD berdasarkan hasil audited 2021. Terdapat retribusi penyewaan bangunan yang mencapai 100% berupa penyewaan bangunan kantin pada Kantor Dinas Perkebunan Provinsi Riau selama 1 tahun pada tahun 2021.
Kemudian, adanya retribusi penjualan produksi usaha daerah terdiri dari hasil usaha daerah berupa bibit atau benih tanaman. Usaha tersebut dilakukan di UPTD produksi benih tanaman perkebunan dengan melakukan pembibitan kecambah kelapa sawit dengan sistem penjualan harga subsidi sebesar 25 ribu rupiah per tanaman.
Penjualan bibit di tahun 2021 merupakan hasil pembibitan pada tahun 2020. Untuk tahun 2021, bibit yang ditanam merupakan pelaksanaan dari kegiatan di tahun 2020 sesuai DPA sebanyak 10 ribu batang yang menghasilkan PAD sebanyak 9.117 batang. Tidak tercapainya target disebabkan adanya refocusing DPA dari 20 ribu kecambah menjadi 10 ribu kecambah.