Padang – Komisi I DPRD Provinsi Riau bersama Pansus Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) melakukan kunjungan observasi ke Bappeda Provinsi Sumatera Barat, Jumat (3/12/2021).
Kunjungan yang dipimpin Wakil Ketua Pansus Mardianto Manan, diikuti Anggota Pansus Markarius Anwar, Piter H Marpaung dan Anggota Komisi I DPRD Provinsi Riau Sardiono. Dan kunjungan tersebut diterima oleh Kepala Bidang Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah (P2EPD) Yudha Prima dan Kasubid PED Bappeda Provinsi Sumbar Akky Perdana.
Markarius Anwar menanyakan apa saja yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sumbar dalam menyukseskan program Sumbar sejahtera. Selain itu ia juga menanyakan tentang dukungan pemerintah untuk mencetak 100 ribu millenial enterpreneur dan women enterpreneur dari program yang dilakukan.
Yudha Prima menjelaskan bahwa program unggulan dari pembangunan pada RPJMD Provinsi Subar dari tahun 2021-2026 salah satunya Sumbar sejahtera dengan meningkatkan pendapatan petani dan nelayan serta mengalokasikan 10% anggaran pemerintah provinsi untuk sektor pertanian, mwujudkan Sumbar sebagai salah satu lumbung padi dan jagung serta mandiri beberapa komoditas ternak, memperbaiki tata kelola BUMD dan mendirikan BUMD profesional di bidang pertanian, meningkatkan akses keuangan perbankan dan non perbankan bagi UMKM dan pengusaha pemula Meningkatkan keahlian dan keterampilan bagi pelaku UMKM dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan bisnis dan perdagangan digital.
“Selain itu juga untuk membangun industri pariwisata melalui satu destinasi wisata berkelas dunia dan 19 destinasi wisata unggulan, membangun 3 pusat pertunjukan seni dan budaya bertaraf internasional,” terang Kasubid P2EPD.
lebih lanjut Akky Perdana menjelaskan program 100 ribu milenial enterprenuer dan woman enterpreneur bukan hanya bertujuan untuk mendorong masyarakat untuk memulai usaha dari nol, tetapi juga untuk merangkul pengusaha muda yang ingin berkembang membangun brand sendiri .
“Program unggulan ini juga tidak bertujuan untuk membantu permodalan secara langsung, tetapi juga membantu memberikan akses bagi pengusaha agar bisa mendapatkan dana dari perbankan atau lembaga lain yang memungkinkan. Pemerintah akan menjembatani anak-anak muda Minang untuk membantu mereka mengembangkan apa yang mereka inginkan,” tutupnya.