Batam – Komisi II DPRD Provinsi Riau melakukan kunjungan observasi ke Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau, Jumat 19 November 2021.
Rombongan yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Riau M. Arpah, didampingi oleh Anggota Komisi II DPRD Provinsi Riau, yaitu Sulaiman, dan Dona Sri Utami, Yanti Komalasari.
Kunjungan tersebut diterima oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Buralimar, beserta pejabat lainnya.
Kunjungan ini dilakukan guna mencari informasi tentang kondisi pariwisata yang ada di Provinsi Kepulauan Riau yang pastinya sangat terdampak setelah menghadapi pandemi covid-19, dan strategi yang dilakukan dalam memulihkan kondisi pariwisata di daerah ini.
Wakil Ketua Ketua Komisi II DPRD Provinsi Riau M. Arpah, mengatakan bahwa informasi yang didapat dari Provinsi Kepulauan Riau nantinya akan menjadi bahan diskusi oleh Komisi II DPRD Provinsi Riau.
“Nantinya hal ini akan menjadi bahan diskusi kami di Provinsi Riau. Selain itu, kami di Provinsi Riau sedang membuat Perda tentang Pariwisata Halal karena melihat dari visi misi Gubernur Riau bahwa pariwisata ini merupakan bagian dari yang diprioritaskan,” ujarnya.
Selanjutnya, Kepala Dinas Pariwisata Buralimar menyampaikan pemaparan tentang kondisi pariwisata di Provinsi Kepulauan Riau dan hal-hal apa saja yang dilakukan dimasa pandemi ini.
“Saat ini kami merupakan pintu masuk terbesar kedua setelah Provinsi Bali di tahun 2019 terkait kunjungan wisatawan yang mencapai diatas 2,4 juta wisatawan. Sebagian besar pintu masuknya dari Singapura. Saat pandemi covid-19, yang terjadi adalah pembatalan besar-besaran pada travel agen, penurunan pemesanan paket wisata sampai awal tahun 2021. Occupancy rate di Batam hanya mencapai 30%-45%, sedangkan saat normal wisatawan Singapura dan wisatawan Tiongkok datang sangat banyak,” ujarnya.
Lebih lanjut, Buralimar menjelaskan adanya hotel yang ditutup sebagai akibat dari terjadinya pandemi covid-19.
“Saat pandemi inilah tidak ada sama sekali yg datang dan sebanyak 75 hotel terpaksa ditutup yang sebagian besar hotel berbintang dan beberapa ribu karyawan terpaksa dirumahkan. Tetapi untuk saat ini setelah pemerintah sudah melonggarkan aturan penerbangan dengan tidak mngharuskan pemakaian Test Swab PCR, industri pariwisata di Provinsi Kepulauan Riau sudah mulai ada peningkatan lagi dengan banyaknya pesanan paket-paket wisata pada agen-agen travel kami,” tutupnya.