Kunjungan ini diterima Anggota Komisi V DPRD Provinsi Riau Marwan Yohanes dan Zulkifli Indra serta Tenaga Ahli Komisi V DPRD Provinsi.
Diawal rapat, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Pasaman Barat menanyakan tentang bagaimana kondisi pendidikan di Riau semenjak pandemi Covid-19 ini.
Menanggapi hal itu, Marwan Yohanes mengatakan bahwa Dinas Pendidikan Provinsi Riau sudah membuka sekolah tatap muka, dimana Sekolah Dasar (SD) hanya masuk 50% atau 3x dalam seminggu.
“Begitu juga level diatasnya belum ada tatap muka yang 100% sesuai kebijakan yang ada dengan mematuhi protokol kesehatan yang amat ketat,” jelasnya.
Lebih lanjut Tenaga Ahli Komisi V DPRD Provinsi Riau menjelaskan bahwa SMK atau SMA juga menerapkan sistem 50% dan siswa baru masih melakukan daring serta pergantian sift.
Usai mendengar penjelasan tersebut, Ketua Komisi IV Kabupaten Pasaman Barat mengakui bahwa sistem tersebut sama terjadi seperti ditempatnya. Sehingga banyak yang dirugikan.
“Banyak siswa yang belum banyak bisa memahami pembelajaran secara online, sementara tatap muka saja banyak tidak mengerti apalagi dengan melakukan aecara online,” tuturnya.
Marwan Yohanes menjelaskan bahwa saat ini pihaknya hanya bisa menerapkan sesuai aturan dan kebijakan sesuai aturan yang berlaku.
Sama halnya dengan Zulkifli Indra, dimana ia mengakuan bahwa pihaknya sudah melaksanakan semua aturan sesuai dengan anjuran semenjak PPKM, sehingga dapat turun ke level-2.
Diakhir rapat Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Pasaman Barat berterimakasih atas informasi yang disampaikan Komisi V DPRD Provinsi Riau.