Banggar DPRD Provinsi Riau Melakukan Kunker Ke Dinas Kesehatan Provinsi Riau

Pekanbaru – Badan anggaran (Banggar) DPRD Provinsi Riau melakukan kunjungan kerja ke Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Senin (28/06/2021).

Kunjungan yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau Agung Nugroho, didampingi oleh Anggota Banggar DPRD Provinsi lainnya seperti Mira Roza, Sofyan Siroj Abdul Wahab, Sugeng Pranoto, Yanti Komalasari, Markarius Anwar, Ramos Teddy Sianturi, Zulfi Mursal serta dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir beserta jajarannya, di terima Ruang Rapat Dinas Kesehatan Provinsi Riau.

Dalam pertemuan, Agung Nugroho menanyakan persoalan tenaga kesehatan dan pertanggungjawaban tenaga kerja yang belum dibayarkan dan tidak dianggarkan di tahun 2021.

“Kami meminta ada yang tertulis, terkait temuan oleh tin Banggar DPRD Provinsi Riau yang tidak bisa dibayarkan dan terkait nakes yang sudah dibayarkan semua. Tentu penganggaran ini akan dianggarkan dan terkait masalah laporan tertulisnya bahan habis pakai dan kadaluarsa, kami ingin tahu juga pengadaan terkait untuk masyarakat seperti susu dan yang lainnya,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir menjelaskan, terkait dengan obat kadaluarsa itu dikarenakan hasil akumulasi dari tahun ketahun yang belum dimusnahkan. Seperti obat-obatan program yang digunakan secara kondisi di lapangan, selain itu juga ada vaksin rubela untuk anak-anak yang sesuai dengan sasaran.

Lebih lanjut, Mimi Yuliani Nazir menjelaskan mengenai insentif yang tertunda tenaga kesehatan yang berada di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru pada tahun 2020, tenaga kesehatan dianggarkan sendiri berdasarkan pada kebijakan pusat, untuk tahun 2021 sudah dibayarkan untuk pertiga bulan sebanyak Rp9 M, yaitu rumah sakit petala bumi, rumah sakit umum daerah, dan rumah sakit jiwa sudah dilakukan pembayaran insentifnya.

Mendengarkan penjelasan itu, Agung Nugroho berharap agar Dinas Kesehatan Provinsi Riau dapat menyetujuinya dan tidak ada lagi obat kadaluarsa.

“Kesimpulan saya menunggu hasil laporan tertulis dari dinas kesehatan kepada banggar sudah bisa sampai ke kita,” tutupnya.

error: Content is protected !!
Scroll to Top