Pekanbaru – Komisi III DPRD Provinsi Riau menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) pembahasan Rancangan Perubahan Anggaran Tahun Anggaran 2025 bersama Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Riau, di Ruang Rapat Komisi III DPRD Provinsi Riau, Selasa (16/9/2025).
Rapat dipimpin oleh Ketua Komisi III DPRD Provinsi Riau Edi Basri, dan dihadiri oleh sejumlah anggota Komisi III DPRD Provinsi Riau, yakni Sofyan, Efrinaldi, Abdullah, Diski, dan Imsutiar.
Hadir dalam rapat ini, Kepala Bapenda Provinsi Riau, Evarefita, beserta jajaran.
Dalam rapat tersebut, Kepala Bapenda Riau Evarefita mengungkapkan bahwa kondisi kas daerah saat ini sedang mengalami tekanan akibat defisit, sehingga dibutuhkan aliran dana segar (fresh money) untuk menggenjot pendapatan daerah.
“Upaya peningkatan pendapatan terus kami lakukan, termasuk melalui program insentif bagi wajib pajak yang tertib. Kami memberikan diskon sebesar 10 persen bagi masyarakat yang membayar pajak secara taat selama tiga tahun berturut-turut,” jelas Evarefita.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi III DPRD Provinsi Riau Sofyan menyoroti belum optimalnya pemanfaatan potensi sumber daya alam Riau. Menurutnya, sektor strategis seperti gas alam, perkebunan kelapa, dan minyak sawit mentah (CPO) belum memberikan kontribusi maksimal terhadap pendapatan daerah.
“Ini menjadi momentum penting. Mau tidak mau, kita harus bekerja lebih keras memanfaatkan sumber daya yang ada. Riau memiliki kekayaan alam yang luar biasa, tapi belum terkelola secara maksimal untuk mendukung fiskal daerah,” tegas Sofyan.
Rapat berlangsung dengan pembahasan mendalam mengenai langkah-langkah strategis untuk mengatasi defisit serta memperkuat struktur pendapatan daerah dalam dokumen Perubahan KUA-PPAS 2025.
Komisi III DPRD Provinsi Riau menegaskan komitmennya untuk terus mengawal optimalisasi pendapatan daerah dan mendorong sinergi lintas sektor dalam menggali potensi ekonomi. Sebagai tindak lanjut, Komisi III bersama Bapenda akan merumuskan rekomendasi strategis agar target pendapatan daerah dapat lebih realistis dan berkelanjutan.