Pekanbaru – DPRD Provinsi Riau menggelar Rapat Paripurna dengan agenda Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Provinsi Riau Tahun Anggaran 2024, di Ruang Rapat Paripurna DPRD Provinsi Riau, Senin (2/6/2025).
Rapat paripurna ini dipimpin oleh Ketua DPRD Provinsi Riau Kaderismanto, didampingi Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau, yaitu Parisman Ihwan, Ahmad Tarmizi, dan Budiman Lubis. Serta dihadiri Anggota DPRD Provinsi Riau, yaitu Soniwati (PDI-P), Suyadi (PDI-P), Darmalis (Golkar), Jons Ade Nopendra (Golkar), Evi Juliana (Golkar), Zulaikhah (Golkar), Imustiar (Golkar), Abdul Kasim (PKS), Adam Syafaat (PKS), Rizal Zamzami (PKS), Sutan Sari Gunung (PKS), Eva Yuliana (Demokrat), Monang Eliezer Pasaribu (Demokrat), Dodi Saputra (Demokrat), Magdalisni (Demokrat), Munawar Syahputra (Nasdem), Daniel Eka Perdana (Nasdem), Farida H. Saad (Nasdem), Kasir (PKB), Siti Aisyah (PKB), Sunaryo (PAN), dan Fairus (PAN).
Dari Pemerintah Provinsi Riau, hadir Gubernur Riau Abdul Wahid, Direktur Jenderal Pemeriksaan Keuangan Negara II BPK RI Nelson Ambarita, Kepala Perwakilan BPK Provinsi Riau, Binsar Karyanto, serta jajaran Forkopimda Riau.
Dalam rapat tersebut, BPK menyerahkan LHP atas LKPD Provinsi Riau Tahun Anggaran 2024. Penyerahan dilakukan oleh Dirjen PKN II, Nelson Ambarita, kepada Ketua DPRD Kaderismanto dan Gubernur Riau Abdul Wahid.
Dalam hasil pemeriksaannya, BPK menyatakan bahwa penyusunan laporan keuangan Pemprov Riau tahun 2024 belum sepenuhnya sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), serta masih terdapat ketidakpatuhan yang material terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan, yang berdampak langsung terhadap laporan keuangan.
Menindaklanjuti hasil ini, DPRD Provinsi Riau akan menggelar rapat-rapat lanjutan untuk membahas temuan BPK, merumuskan rekomendasi, dan memastikan adanya langkah konkret dari pihak eksekutif dalam menindaklanjuti hasil pemeriksaan tersebut.