Pekanbaru – Anggota Pansus Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) DPRD Provinsi Riau Manahara Napitupulu, menanggapi terkait rapat Pansus pada hari ini.
“Kita sengaja mengundang Pemkab/Pemko se-Riau hari ini guna mendengar masukan-masukan tambahan dari seluruh daerah sebelum rencana RTRW ini sebelum difinalkan,” ujarnya, Senin (29/7/2024).
Ia mengatakan pada rapat hari ini hanya kabupaten Inhil saja yang tak hadir. Masukan-masukan ini kata dia, dinilai perlu sebelum Ranperda difinalkan untuk kemudian diteruskan ke pemerintah pusat. Tujuannya untuk menyamakan persepsi dalam membangun Riau kedepan.
“Jadi sifatnya akomadatif menampung) sesuai otoritas masing-masing Pemkab/Pemko,” ujarnya.
Tim Ranperda dari DPRD dan Pemprov Riau jelas Manahara berjanji akan menjadwalkan ekspos terkait dengan hal-hal yang diusulkan oleh Pemkab/Pemko.
Salah satu poin yang mengemuka dalam rapat itu diantaranya agar Dumai ditetapkan sebagai kawasan strategi Provinsi. Demikian juga dengan kabupaten Kepulauan Meranti.
“Disana itu hanya 5 persen yang areal HPL, selehihnya kawasan hutan. Sedangkan mereka belum melakukan pembangunan, masih kawasan hutan. Demikian juga dengan daerah-daerah lainnya,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Manahara juga mengatakan pada pertemuan sebelumnya Pansus sudah meminta agar Pemkab/Pemko memasukan dalam Ranperda rencana kereta api. Dimana potensi sumber alam yang tidak sedikit ini, tidak mampu ditampung oleh kualitas jalan yang ada di Riau.
“Oleh karena itu solusi terbaik adalah kereta api. Ketika sudah dimuat dalam rencana perkeretaapian jangka panjang dan menengah, maka pemerintah pusat akan membangun perkeretaapian tersebut,” pungkasnya.
Pansus menargetkan pembahasan RTRW ini bisa tuntas pada 30 Agustus mendatang.