Pekanbaru – Anggota Komisi I DPRD Provinsi Riau Mardianto Manan, mengingatkan soal adanya gelombang kedatangan pemudik lebaran yang berpotensi membawa saudara dan tinggal menetap di Riau, khususnya Kota Pekanbaru.
Gelombang urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota pasca libur Lebaran lumrah terjadi. Namun, kebiasaan yang terjadi tiap tahun ini akan menjadi masalah. Kedatangan masyarakat dari luar kota, bahkan luar provinsi ini dikhawatirkan menimbulkan problematika sosial yang baru.
“Biasanya selepas Lebaran banyak masyarakat dari desa-desa di kabupaten atau bahkan provinsi luar Riau ikut sanak saudaranya mengadu nasib ke Kota Pekanbaru,” kata Mardianto, Selasa (25/4/2023).
Menurutnya, kedatangan penduduk dari luar daerah tersebut akan memicu masalah baru. Sebab, ketersediaan lapangan pekerjaan tidak seimbang ditambah jika tidak ada skill atau keahlian yang dibutuhkan di perantauan.
“Kalau ini terjadi bisa menjadi problematika di Pekanbaru,” ujar Mardianto.
Politisi PAN ini juga mengatakan, Kota Pekanbaru saat ini dengan jumlah penduduk yang telah menembus satu juta jiwa penduduk sudah menghadapi banyak masalah. Penambahan penduduk yang tak terkontrol disebutnya mengancam kualitas hidup masyarakat.
“Dengan kondisi ini sudah sumpek, ditambah lagi orang dari desa datang ke kota. Urbanisasi ini tentu menambah beban perkotaan. Pertanyaannya utilitas, peralatan perkotaan cukup gak menangani itu,” jelas Mardianto.
Mardianto juga menambahkan, masyarakat desa yang datang ke kota itu biasanya datang dengan beragam kekurangan, seperti kekurangan ekonomi, kekurangan skill dan keterbatasan lainnya. Jika dalam waktu bersamaan terjadi peningkatan pengangguran, dikhawatirkan timbul masalah sosial.
“Takutnya datang ke Pekanbaru gak punya pekerjaan, jadi gelandangan pengemis, atau berpotensi menimbulkan masalah sosial lain. Ini perlu dipikirkan. Apa sikap Kota Pekanbaru untuk mengantisipasi ini,” tutupnya.