Pekanbaru – Anggota Komisi I DPRD Provinsi Riau Mardianto Manan, resmi dilantik sebagai Ketua Cabang Olahraga (Cabor) Squas Riau oleh Ketua Squas Pusat Prof. Silvyiana Murni, di Hotel Grand Cokro Pekanbaru, Ahad (2/10/2022).
Pelantikan ini dihadiri oleh Gubernur Riau yang diwakili oleh Kadispora Riau Boby Rachmat, Wakil Ketua KONI Riau Ikhsan Fitra, mantan Ketua Squash Riau Adizar, serta tamu undangan lainnya.
Anggota Komisi I DPRD Provinsi Riau dari Fraksi PAN ini mengungkapkan kebanggaannya atas amanah yang diberikan dari sejumlah olahragawan Squas. Sehingga Mardianto bertekad akan membesarkan olahraga ini di Provinsi Riau.
“Amanah yang diberikan, akan saya gunakan untuk membesarkan cabang olahraga Squas Riau ke depan. Saya ingat betul, perjalanan panjang, sejarah Squash Riau, banyak menoreh prestasi, banyak mengantarkan atlet berprestasi di tingkat nasional, mengharumkan nama Provinsi Riau. Semua itu, sudah dibangun dan dibesarkan oleh ketua dan pengurus sebelumnya, estafet ini harus saya lanjutkan dan dengan semangat sportivitas dan ditingkatkan,” ujar Mardianto.
Mardianto juga menjelaskan bahwa Squas Riau sudah dimulai sejak tahun 1980-an sebagai fasilitas rekreasi bagi pegawai PT Caltex Pacific Indonesia. Ada 3 lapangan Squash yang dimiliki, satu berada di Rumbai dan dua berada di Duri.
“Atas usulan KONI Riau, berdiri Pengprov Squash Riau pada 1995 dimana seluruh pengurus nya adalah pegawai PT. Caltex. Tujuan pendirian Pengprov ini adalah agar Riau bisa ikut bertanding di even nasional seperti Kejurnas, PON dan even lainnya,” jelasnya.
Sebagai informasi, Squash Riau saat ini berada pada peringkat 5 nasional di bawah Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Kaltim, dengan meraih beberapa medali pada Kejurnas setiap tahunnya.
Usai berdiskusi dengan Kadispora Riau Boby Rachmat, Mardianto menuturkan bahwa dirinya mendapat informasi pada bulan September 2022 akan dilakukan pekerjaan renovasi lapangan olahraga Squas.
Akhir tahun 2021, lapangan Squash Riau di Stadion Utama mulai difungsikan kembali sejak terakhir kali dipergunakan pada PON 2012 dengan fasilitas yang minim, tanpa aliran listrik dan air bersih.
“Kita akan perhatikan betul fasilitas olahraga ini ke depan. Sebab kita ingin olahraga ini bisa mengharumkan nama Riau di tingkat nasional dan jika memungkinkan di tingkat internasional,” harap diakhir pertemuan.