Agung Nugroho Khawatir Kondisi Cuaca Ekstrim Rawan Sebabkan Karhutla

Pekanbaru – Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau Agung Nugroho, mengatakan kondisi cuaca ekstrim juga rawan sebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) BMKG mencatat ada 257 hotspot atau titik panas di Pulau Sumatera per Selasa (30/7/2024). Sehingga Pemprov Riau telah menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan. Berdasarkan Surat Keputusan (SK) nomor: Kpts.293/III/2024 itu diteken Penjabat (Pj) Gubernur Riau SF Hariyanto, status siaga ini akan berlangsung hingga akhir November 2024.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau Agung Nugroho meminta semua pihak mulai dari perangkat terendah di desa-desa dan Rukun Tetangga (RT) untuk waspada.

“Titik api itu sekecil apapun dia, meskipun tidak terlalu besar tapi terdeteksi. Kita harapkan kepada seluruh pihak itu minimal yang utama sekali adalah dari perangkat desa sebagai perangkat paling bawah. RT, RW, masyarakat, jika ada nampak api mungkin langsung saja segera dipadamkan atau berkoordinasi lebih lanjut menggunakan bantuan yang lebih besar, itu yang pertama,” ujarnya, Selasa (30/7/2024).

Yang kedua, lanjut Agung, musim saat ini memang sedang panas ekstrim sehingga lahan-lahan kering berpotensi terbakar dengan sendirinya.

Agung meminta agar pemerintah daerah dan aparat penegak hukum tak buru-buru menyalahkan petani kecil.

“Dengan kondisi (cuaca) yang sangat ekstrim sekarang ini, belum tentu petani-petani kecil itu yang membuka lahan dengan membakar. Banyak hal di hari ini terkondisi bahwa masyarakat tidak sengaja, bahkan memang tidak menyalakan api tapi muncul api. Ini juga harus menjadi perhatian dari pemerintah bagaimana agar dapat melindungi masyarakat yang memang notabenenya tidak salah,” jelas Agung.

Untuk itu, Agung meminta pemerintah segera melakukan tindak cepat tanpa perlu menunggu instruksi dari otoritas lebih tinggi.

“Bupati, walikota, itu sudah bisa menginstruksikan sampai tingkatan paling bawah, RT, RW, kalau di desa itu ada kepala desa atau pak walinya di sana, segera bantu masyarakat untuk mencegah sekaligus mengatasi titik panas, mungkin dengan menyiapkan penampung air,” tutupnya.

error: Content is protected !!
Scroll to Top