Pekanbaru – Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi Riau hadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Riau Tahun 2024, di Gedung Daerah Balai Serindit, Rabu (5/4/2023).
Hadir dalam kegiatan ini, Ketua DPRD Provinsi Riau Yulisman, didampingi Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau Syafaruddin Poti, serta Anggota DPRD Provinsi Riau yaitu Andi Darma Taufik, Karmila Sari, Kelmi Amri, Syafrudin iput, Markarius Anwar, dan Husaimi Hamidi.
Musrenbang ini dibuka langsung oleh Gubernur Riau Syamsuar, turut dihadiri Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution, Menteri Dalam Negeri diwakili oleh Plt Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Pembangunan La Ode Ahmad Pidana Bolombo, bupati/walikota se-Riau, tokoh masyarakat, dan instansi terkait lainnya.
Dengan mengangkat tema “Mewujudkan Riau yang Berdaya Saing, Sejahtera, Martabat dan Unggul di Indonesia”, Gubernur Riau menyebut bahwa Musrenbang ini bertujuan untuk menampung aspirasi daerah hingga aspirasi tokoh masyarakat.
Dalam mewujudkan tema di atas, Ketua DPRD Provinsi Riau Yulisman mengungkapkan terdapat sejumlah permasalahan dan isu strategis pembangunan daerah di Provinsi Riau untuk tahun 2024, yang tentunya harus diatasi terlebih dahulu oleh Pemerintah Daerah.
“Pertama adalah aspek daya saing daerah. Dalam upaya peningkatan perekonomian terdapat beberapa permasalahan, yaitu belum berkembangnya industri hilir, belum fungsionalnya dua kawasan yaitu kawasan Tenayan Raya dan Tanjung Buton, rendahnya produksi dan produktivitas pertanian, rendahnya ketahanan dan keamanan mutu pangan, adanya penyakit ternak berupa PMK, LSD, SE, flu burung dan lain sebaginya, serta rendahnya aksebilitas even dan promosi pariwisata,” terang Yulisman.
Kemudian terkait penguatan infrastruktur. Yulisman menyebut, masih banyak ruas jalan provinsi dalam kondisi rusak sedang dan rusak berat, belum optimalnya sistem transportasi terpadu yaitu bandara, terminal, dan pelabuhan, belum optimalnya pengawasan ODOL (Over Dimensi Over Load), masih terdapat masyarakat yang menempati rumah tidak layak huni, belum terpenuhinya rumah tangga yang memiliki akses terhadap sumber daya air minum dan layanan sanitasi yang sehat dan layak.
Terkait peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Yulisman menyampaikan masih rendahnya angka partisipasi murni dan angka partisipasi kasar tingkat pendidikan SMA/SMK sederajat, tingginya tingkat kematian ibu, bayi, dan balita, belum tuntasnya masalah stunting dan kemiskinan ekstrim, masih tingginya ketimpangan gender, dan belum optimalnya penerapan fungsi keluarga di masyarakat.
Selain itu juga terdapat isu lingkungan hidup, Karhutla, Illegal logging, tanaman sawit dan kawasan hutan, dan rendahnya indeks kualitas air.
Pada aspek kesejahteraan, Yulisman menyebut dijumpai permasalahan yang mendasar, yaitu meningkatnya jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial di Provinsi Riau, dan kurangnya akses masyarakat terhadap lapangan pekerjaan.
Selanjutnya aspek bermartabat. Pada pengamalan nilai-nilai keagamaan, masih perlu perhatian pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Sementara pada poin pelestarian budaya melayu, masih kurangnya objek budaya melayu dan even budaya melayu.
Kemudian terkait even penting yang akan berlangsung pada tahun 2024, Yulisman berharap agar Riau dalam keadaan kondisi aman terkendali, tidak ricuh dan tidah gaduh.
“Tentunya yang sudah sama-sama kita pahami pada tahun 2024 akan ada even yang maha penting, yaitu Pemilu Pileg, Pilpres, dan juga Pilkada. Sehingga kita harapkan ini menjadi perhatian serius agar Riau dalam keadaan kondisi aman terkendali, tidak ricuh dan tidah gaduh,” tutupnya.